Dalam rangka memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) 2024, Penjabat Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik, meluncurkan program Gerakan Menanam Satu Siswa Satu Pohon di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 6 Samarinda. Program ini bertujuan mengatasi permasalahan lahan kritis dan lahan tidur di wilayah Kaltim.
“Kita menghadapi tantangan besar berupa lahan kritis. Gerakan ini adalah langkah nyata penyelamatan lingkungan yang melibatkan semua pihak,” kata Akmal Malik dalam sambutannya pada Minggu (8/12/2024).
Program ini merupakan kolaborasi antara Dinas Kehutanan Kaltim dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim, dengan pelaksanaan serentak di seluruh kabupaten/kota Kaltim. Bertemakan “Siswa Siswi Pahlawanku, Selamatkan Masa Depan Bumi Kita,” kegiatan ini melibatkan penanaman sebanyak 123.493 bibit pohon di lingkungan SMA/SMK di seluruh provinsi Kaltim.
Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim, Irhamsyah, menjelaskan bahwa aksi penghijauan ini melibatkan 100 sekolah, terdiri dari 59 SMK dan 41 SMA di enam cabang dinas pendidikan. “Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran siswa akan pentingnya penghijauan, mengurangi dampak perubahan iklim, serta meningkatkan kualitas lingkungan hidup di sekitar sekolah,” tuturnya.
Bibit pohon yang ditanam meliputi tanaman endemik seperti ulin, meranti, kapur, bengkirai, dan matoa, serta tanaman buah seperti durian, alpukat, mangga, dan rambutan. Akmal Malik menekankan bahwa selain menanam pohon, penting untuk memastikan pohon-pohon tersebut dirawat dengan baik agar tumbuh sehat dan memberikan manfaat jangka panjang.
“Menanam pohon saja tidak cukup; kita harus memastikan pohon-pohon ini tumbuh dengan baik untuk kelangsungan masa depan,” tegasnya.
Acara peluncuran juga diwarnai dengan penyerahan 100 bibit pohon simbilos kepada SMK Negeri 6 Samarinda, serta bantuan dua unit bus sekolah untuk SMA Negeri 2 Sebulu dan SMA Negeri 3 Marangkayu di Kabupaten Kutai Kartanegara.
Akmal Malik mengapresiasi kerjasama lintas instansi yang telah menjadikan gerakan ini sebagai langkah strategis untuk mengoptimalkan sumber daya lokal dan mempromosikan pelestarian lingkungan. Ia berharap program ini dapat berlanjut sebagai bagian dari upaya menjaga alam dan mendukung peran generasi muda sebagai agen perubahan lingkungan.