Samarinda – Penjabat Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik, mengungkapkan rencana ambisiusnya untuk menjadikan Pulau Maratua sebagai destinasi wisata premium di Indonesia. Potensi pariwisata pulau ini dinilai sangat besar, namun selama ini belum digarap secara optimal.
Akmal menyebut bahwa pengelolaan Maratua kerap dilakukan secara parsial, sehingga kurang menarik minat maskapai penerbangan untuk membuka rute ke sana. Untuk mengatasi hal ini, ia telah melibatkan Sekda Kaltim Sri Wahyuni dan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk menyusun strategi pengembangan terpadu.
Sebagai langkah awal, Akmal merencanakan agar seluruh rapat OPD lingkup Pemprov Kaltim diadakan di Maratua mulai Januari 2025. “Setiap minggu satu OPD rapat di Maratua. Kalau setiap rapat dihadiri 50-70 orang, dampaknya akan besar bagi ekonomi setempat,” jelas Akmal di Samarinda.
Ia juga telah berdiskusi dengan Citilink dan Wings Air, dua maskapai penerbangan nasional. Keduanya menyatakan siap membuka penerbangan ke Maratua dengan syarat jumlah penumpang yang memadai. “Maskapai hanya butuh kepastian penumpang dan biaya operasional,” tegasnya.
Sebagai bagian dari promosi, Pemprov Kaltim akan mengadakan Maratua Run dengan kategori 10K dan 5K pada awal 2025. Acara ini diharapkan dapat menarik perhatian wisatawan domestik maupun mancanegara, sekaligus memperkenalkan Maratua sebagai destinasi premium.
Namun, Akmal menegaskan pentingnya menjaga kelestarian alam. Ia tidak ingin pengembangan wisata justru merusak keindahan Pulau Maratua. “Wisatawan harus menjadi bagian dari solusi, bukan menambah masalah seperti sampah atau kerusakan lingkungan,” katanya.
Melalui pengelolaan yang bijak, Akmal berharap Maratua dapat memberikan manfaat ekonomi berkelanjutan bagi masyarakat lokal tanpa mengorbankan keindahan alamnya. “Maratua adalah aset besar yang harus dikelola dengan hati-hati dan penuh tanggung jawab,” tutupnya.
