Menjalani perawatan di Rumah Sakit Ratu Zalecha Martapura, seorang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Karang Intan, ditemukan tewas bunuh diri di dalam toilet rumah sakit.
WBP MNI (32) mendapat perawatan di rumah sakit karena didiagnosa NSTEMI (Non-ST-segment Elevation Myocardial Infarction) dan berada di ruang rawat As-sami yakni ruang perawatan khusus penyakit jantung, sejak selasa (22/8).
Meninggalnya MNI pertama kali diketahui Petugas yang baru selesai melaksanakan salat Jum’at, saat dirinya masuk ke kamar perawatan tidak melihat keberadaan MNI. Setelah dilakukan pengecekan, ternyata petugas mendapati korban sudah tidak sadarkan diri, dan langsung menghubungi perawat ruangan.
Atas peristiwa tersebut, Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Karang Intan, Wahyu Susetyo, menyesalkan atas peristiwa bunuh diri yang dilakukan Warga Binaan.
Wahyu juga menegaskan pihaknya bertanggungjawab atas pengurusan korban hingga pemakaman.
“Pertama, kami ucapkan turut berduka cita yang mendalam atas meninggalnya salah seorang warga binaan kami. Kami mohon maaf sebesar-besarnya dan sangat menyesal atas peristiwa yang menimpa warga binaan kami. Kami berusaha sebaik mungkin untuk bertanggungjawab, termasuk untuk pengurusan jenazah hingga proses pemakaman,” ungkap Wahyu.
Wahyu menyatakan setelah mengetahui kondisi MNI, pihaknya langsung berkoordinasi dengan keluarga korban dan Kepolisian Resort (Polres) Banjar untuk penanganan lebih lanjut.
“Kami berkomunikasi secara intens dengan keluarga korban dan melakukan pengurusan jenazah dengan sebaik-baiknya. Kami juga langsung berkoordinasi dengan Polres Banjar untuk penyelidikan penyebab kematian warga binaan kami,” tambahnya.
Terkait langkah selanjutnya, Wahyu menyatakan pihaknya langsung melakukan evaluasi terhadap seluruh jajarannya. Peningkatan keamanan dan pengawalan terhadap Warga Binaan yang nantinya menjalani perawatan di Rumah Sakit, agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari.
“Kami jelas langsung melakukan evaluasi, terus memperbaiki diri agar kejadian yang sama tidak terulang,” pungkasnya.
Wahyupun mengatakan akan terus memaksimalkan peningkatan pelayanan terhadap warga binaan khususnya Lapas Kelas IIA Karang Intan.