Banua Tv, Samarinda – Di tengah geliat pembangunan yang tengah berlangsung di Kalimantan Timur, nama Shemmy Permata Sari menjadi sorotan sebagai salah satu anggota legislatif yang konsisten memperjuangkan perubahan nyata. Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur ini menaruh perhatian serius pada Kota Bontang, sebuah kota industri yang memiliki potensi besar namun dihadapkan dengan sejumlah tantangan lingkungan dan sosial yang signifikan.

Bagi Shemmy, Bontang bukan hanya sekadar kota dalam wilayah pemilihannya, tetapi juga merupakan rumah bagi ribuan warga yang hidup berdampingan dengan berbagai masalah yang menuntut perhatian mendalam. Salah satu persoalan utama yang sering kali mengganggu kehidupan sehari-hari adalah banjir yang datang secara tiba-tiba, disertai dengan kawasan kumuh yang masih menjadi wajah lain dari kota yang memiliki peran vital dalam perekonomian Kalimantan Timur ini.
“Saya akan mendukung penuh alokasi anggaran dari provinsi maupun pusat untuk membantu pembangunan, terutama dalam pemberdayaan masyarakat dan penanganan masalah infrastruktur di Kota Bontang,” tegas Shemmy dengan penuh semangat. Ia mengungkapkan komitmennya untuk mendukung upaya-upaya yang berfokus pada perbaikan infrastruktur, namun lebih dari itu, ia juga menyoroti pentingnya peningkatan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan.
Bagi Shemmy, persoalan seperti banjir di Bontang bukanlah masalah kecil. Hal ini, menurutnya, sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat, terutama di kawasan padat penduduk dan wilayah industri yang menjadi tulang punggung ekonomi kota. Shemmy menyatakan bahwa penanganan masalah ini tidak dapat sepenuhnya dibebankan pada pemerintah kota saja, tetapi harus melibatkan sinergi lintas pemerintahan, baik dari pemerintah provinsi maupun pusat.
“Banjir dan kawasan kumuh ini adalah masalah besar yang tidak bisa diselesaikan oleh pemerintah kota sendirian. Kami di DPRD Kaltim siap memberikan dukungan maksimal, termasuk memastikan bahwa anggaran yang ada dapat tersalurkan dengan tepat sasaran dan dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” ujar Shemmy tegas.
Namun, Shemmy tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik. Sebagai seorang politisi yang peduli pada isu sosial, ia menekankan bahwa keberlanjutan pembangunan juga bergantung pada sejauh mana masyarakat dilibatkan dalam proses tersebut. Menurut Shemmy, pembangunan yang inklusif harus mampu merangkul semua lapisan masyarakat, termasuk mereka yang memiliki penghasilan rendah, agar hasil pembangunan benar-benar dapat dirasakan oleh seluruh lapisan warga.
“Pemerataan pembangunan sangat penting untuk menciptakan kesejahteraan yang merata di Bontang. Masyarakat berpenghasilan rendah juga harus dapat merasakan manfaat dari pembangunan ini. Tanpa keadilan sosial, pembangunan yang ada tidak akan mencapai tujuannya,” tambah Shemmy.
Dengan penuh optimisme, Shemmy berharap bahwa langkah-langkah yang kini sedang didorong dapat menjadi awal dari transformasi Bontang menjadi kota yang lebih tangguh, tidak hanya dalam menghadapi bencana, tetapi juga dalam menciptakan kehidupan yang lebih manusiawi dan adil bagi seluruh warganya.
“Saya ingin Bontang bukan hanya menjadi kota yang maju dalam hal pembangunan fisik, tetapi juga kota yang mampu memberikan kualitas hidup yang lebih baik untuk setiap warganya, tanpa terkecuali,” ungkapnya.
Dengan komitmen dan kerja nyata yang terus ia lakukan, Shemmy Permata Sari berusaha menjembatani aspirasi warga melalui ruang rapat DPRD di Samarinda, hingga ke lorong-lorong sempit di kota Bontang, tempat di mana harapan akan perubahan tumbuh setiap hari. Ia percaya, perubahan yang berkelanjutan akan tercapai jika pemerintah dan masyarakat bersatu untuk mewujudkannya.