Pengamat Politik Jajat Nurjaman menilai, langkah politik Hj. Erna Lisa Halaby setelah berhasil mengantongi rekomendasi mayoritas parpol di Banjarbaru, dan mendatangkan tokoh agama Gus Miftah ke Banjarbaru, seolah sebagai bentuk ketegasan jika dirinya memiliki kedekatakan dengan pemerintahan pusat yang akan datang.
“Apa yang menjadi teka-teki terkait latarbelakang politik bu Lisa ini akhirnya terjawab, selain tokoh agama, Gus Miftah merupakan salah satu tokoh yang mempunyai kedekatan dengan pak Prabowo, Presiden terpilih 2024. Sehingga tidaklah keliru jika dirinya cukup konsern dengan isu-isu nasional yang salah satunya menyukseskan program makan bergizi gratis untuk siswa dan santri,” tutur Jajat.
Terkait isu terbaru sebagai dampak dari putusan Mahkamah Konstitusi (MK) No.60/PUU-XXII/2024 yang berisi perubahan syarat ambang batas bagi partai politik atau gabungan partai politik dalam mengusung kandidat pilkada 2024, Jajat mengira jika situasinya seperti sekarang cukup diragukan akan membawa dampak besar khususnya di Banjarbaru.
Dirinya juga menyanjung ke piawaian Lisa dalam membangun koalisi dengan parpol selama ini, meskipun sudah mendapatkan tiket maju lebih dari cukup, kesempatan untuk mendapatkan tambahan dari dukungan non parlemen tidak akan dilewatkan.
“Kemampuan diplomasi politik yang telah ditunjukan Hj. Lisa menunjukan dirinya sebagai kandidat layak untuk bersaing mendapatkan mandat dari masyarakat Banjarbaru, bahkan telah dikuatkan dengan membawa program nasional dalam kampanye politiknya, hal ini semakin menegaskan kematangannya dalam memimpin ataupun berpolitik di Banjarbaru,” pungkasnya.