Hingga akhir Oktober 2024 pendapatan negara tercatat sebesar Rp2.247,5 triliun atau sekitar 80,2 persen dari target yang telah ditentukan untuk tahun anggaran 2024.
Hal tersebut diungkapkan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati pada konferensi pers APBN Kita di Jakarta, Jumat (8/11/2024).
“Ada kenaikan 0,3 persen dibandingkan periode Oktober tahun 2023,” kata Sri Mulyani dikutip dari infopublik.id.
Menkeu menambahkan, belanja negara telah terealisasi sebesar Rp2.556,7 triliun atau sekitar 76,9 persen dari pagu anggaran tahun 2024. Adapun capaian tersebut meningkat 14,1 persen dibanding periode yang sama tahun 2023.
“Kalau dilihat dari pertumbuhannya, pertumbuhan belanja negara ini sangat tinggi dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu 14,1 persen dan ini memberikan dampak perekonomian yang cukup baik,” ujar Menkeu.
Sri Mulyani menuturkan, realisasi APBN mengalami defisit sebesar Rp309,2 triliun per Oktober 2024, atau 1,37 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Ia menjelaskan bahwa defisit tersebut masih lebih rendah dibanding dengan pagu defisit APBN 2024 yang telah ditetapkan bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), yaitu sebesar 2,9 persen dari PDB.