Banua Tv, Kotabaru – Pemerintah Kabupaten Kotabaru menunjukkan komitmennya dalam memperkuat peran keluarga dalam pendidikan anak dengan mendukung penuh pelaksanaan Gerakan Ayah Mengantar Anak pada hari pertama masuk sekolah tahun ajaran 2025/2026.
Kebijakan ini merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah serta Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN, termasuk surat Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Selatan tertanggal 10 Juli 2025.

Gerakan tersebut merupakan bagian dari Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI) yang bertujuan menguatkan peran ayah dalam proses tumbuh kembang anak, khususnya pada masa transisi anak memasuki lingkungan sekolah.
Sebagai bentuk dukungan, Pemerintah Kabupaten Kotabaru memberikan kelonggaran kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) yang mengajukan izin untuk mengantar anak mereka ke sekolah di hari pertama.
Tidak sedikit ASN yang memanfaatkan momen ini, termasuk Sekretaris Daerah Kotabaru, Eka Saprudin, yang turut mengantar anaknya ke sekolah meski disibukkan berbagai agenda pemerintahan.
“Keterlibatan ayah dalam pendidikan anak sangat penting. Ini juga bentuk dukungan kami terhadap kebijakan nasional untuk memperkuat peran keluarga dalam menciptakan generasi unggul,” ujar Eka.
Momen ini juga dimanfaatkan banyak ayah untuk mengabadikan kebersamaan dengan anak dalam bentuk foto dan video. Mereka menyadari, momen kecil seperti ini akan menjadi kenangan berharga bagi anak-anak di masa mendatang.
Salah satu warga Kotabaru, Robi mengaku senang bisa ikut mendampingi anaknya di hari pertama sekolah di Al-Izzah, Senin (14/07/2025).
Ia menyambut baik ajakan pemerintah dan berharap gerakan seperti ini dapat terus berlanjut.
“Peran ayah bukan hanya sebagai pencari nafkah, tapi juga sebagai pendamping utama dalam pendidikan dan pembentukan karakter anak. Ini juga bentuk dukungan terhadap imbauan Bupati dan Gerakan Ayah Teladan Indonesia,” tuturnya.
Pemerintah Kabupaten Kotabaru menegaskan komitmennya untuk terus mendukung program-program yang berorientasi pada penguatan institusi keluarga sebagai pondasi dalam pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas, berdaya saing, dan berakhlak mulia.