in , ,

ULM Gelar Sarasehan Pimpinan Perguruan Tinggi Bidang Kemahasiswaan MTQMN XVIII, Bahas Kolaborasi dan Inklusivitas

Banua Tv, Banjarmasin – Universitas Lambung Mangkurat (ULM) memperkuat perannya dalam pengembangan kegiatan keagamaan tingkat nasional dengan menyelenggarakan Sarasehan Pimpinan Perguruan Tinggi Bidang Kemahasiswaan Musabaqah Tilawatil Qur’an Mahasiswa Nasional (MTQMN) XVIII, di salah satu hotel di Kota Banjarmasin, Selasa (7/10/2025).

Kegiatan ini mengusung tema “Kolaborasi Perguruan Tinggi untuk Penguatan MTQ Mahasiswa Nasional” dan dihadiri pimpinan bidang kemahasiswaan dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Sarasehan tersebut menjadi wadah penting untuk berbagi pandangan, mengevaluasi pelaksanaan MTQ Mahasiswa Nasional, serta menyusun strategi pengembangannya di masa mendatang.

Acara dibuka dengan penampilan budaya khas Kalimantan Selatan berupa Tari Radap Rahayu dan Madihin oleh Ahmad Sya’rani, yang mendapat sambutan hangat dari peserta.

Ketua Pelaksana MTQMN XVIII sekaligus Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni ULM, Muhammad Rusmin Nuryadin menyampaikan apresiasi kepada seluruh pimpinan perguruan tinggi yang hadir.

“Forum ini menjadi ruang bersama untuk memperbaiki dan memperkuat penyelenggaraan MTQ Mahasiswa di masa depan. Kami berterima kasih kepada seluruh peserta yang telah berkontribusi dalam forum kolaboratif ini,” ujarnya.

Rusmin juga menegaskan bahwa ULM, sebagai tuan rumah MTQMN XVIII tahun 2025, berkomitmen untuk menghadirkan kegiatan yang tidak hanya berjalan sukses secara teknis, tetapi juga memberikan dampak positif bagi 

pembinaan karakter dan spiritualitas mahasiswa.

“Kami merasa terhormat dapat menjadi tuan rumah MTQMN XVIII. Melalui kegiatan ini, ULM berupaya mewadahi sinergi antarperguruan tinggi dan menumbuhkan semangat membumikan Al-Qur’an di lingkungan kampus,” ucapnya.

Dalam kesempatan tersebut, perwakilan Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Ditjen Dikti, Jobih, menyampaikan adanya arah kebijakan baru dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, yakni rencana penambahan cabang lomba bagi mahasiswa penyandang disabilitas pada MTQMN selanjutnya.

“Kami sedang memikirkan untuk mengadakan cabang lomba bagi mahasiswa disabilitas agar mereka juga dapat difasilitasi dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan MTQ Mahasiswa Nasional. Forum ini menjadi tempat yang tepat untuk menampung saran dan masukan dari perguruan tinggi,” jelasnya.

Usulan ini disambut antusias oleh para peserta sarasehan yang menilai kebijakan tersebut sebagai langkah konkret mewujudkan MTQ yang inklusif dan berkeadilan. ULM pun menyatakan dukungannya dalam pengembangan teknis serta penyusunan mekanisme lomba bagi mahasiswa disabilitas di masa mendatang.

Selain membahas inovasi lomba, kegiatan sarasehan juga dimanfaatkan sebagai ajang berbagi pengalaman antarperguruan tinggi dalam pembinaan minat dan prestasi mahasiswa di bidang keagamaan.

Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian MTQMN XVIII 2025 di Universitas Lambung Mangkurat, yang diikuti lebih dari 1.500 peserta dari 194 perguruan tinggi di seluruh Indonesia.

“Kami percaya bahwa kegiatan seperti ini bukan hanya tentang lomba, tetapi juga tentang membangun nilai-nilai keislaman dan kebangsaan di kalangan mahasiswa,” tutup Rusmin.

Tinggalkan Balasan

Harga Karet Naik, Dongkrak Nilai Tukar Petani Kalimantan Selatan hingga 1,69 Persen

Program Oplah Terus Dilakukan, Pertahankan Pangan Surplus di Kalsel