Banua Tv, BANJARMASIN – Universitas Lambung Mangkurat (ULM) mendapat kepercayaan dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Kementerian Keuangan sebagai salah satu penerima beasiswa sawit tahun 2025.
Nilai beasiswa yang diterima mencapai Rp6 miliar dan akan diberikan kepada 30 mahasiswa Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian ULM.
Rektor ULM, Prof. Dr. Ahmad Alim Bachri, menandatangani nota kesepahaman beasiswa ini hari ini, menandai dimulainya program beasiswa penuh selama empat tahun yang menyasar anak-anak petani kelapa sawit dari berbagai daerah di Indonesia.
“Tahun ini ULM mendapatkan kepercayaan dari pemerintah sebagai penerima beasiswa dana sawit untuk satu angkatan mahasiswa,” ujar Prof. Alim dalam sambutannya.
ULM menjadi satu-satunya perguruan tinggi negeri di Kalimantan yang berhasil lolos seleksi program beasiswa kelapa sawit, dan menjadi bagian dari 40 perguruan tinggi di seluruh Indonesia yang ditunjuk sebagai penyelenggara beasiswa ini.
Program beasiswa sawit dari BPDPKS sendiri sudah diluncurkan sejak tahun 2015, namun baru pada tahun 2025 ini ULM berhasil menembus seleksi yang ketat dan dipercaya sebagai mitra penyelenggara.
Mahasiswa penerima beasiswa ini berasal dari berbagai provinsi di Indonesia, seperti Sumatera Utara, Riau, Bengkulu, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Barat. Beasiswa mencakup biaya pendidikan, biaya hidup, tempat tinggal, asuransi kesehatan, hingga biaya transportasi dari daerah asal mahasiswa.
“Jadi, mahasiswa dijamin kuliah dan biaya hidup hingga menjadi sarjana,” jelas Prof. Alim.
Ia menambahkan, tujuan utama dari program ini adalah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di sektor perkebunan kelapa sawit yang menjadi salah satu pilar penting ekonomi nasional.
“Yang pasti, lulusannya langsung diserap industri perkebunan dan agribisnis,” pungkasnya optimistis.
Dengan diterimanya program ini, ULM menunjukkan komitmennya dalam mendukung pembangunan sektor perkebunan nasional, khususnya kelapa sawit, melalui penguatan pendidikan tinggi dan peningkatan kualitas SDM yang berbasis pada potensi daerah dan kebutuhan industri.
