Banua Tv, Jakarta – Angka Kematian Ibu (AKI) masih menjadi tantangan besar di Indonesia, untuk itu dalam upaya menurunkan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), melalui Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah, menggelar sebuah kegiatan yang bertujuan untuk memperkuat sinergi antara lembaga Eksekutif dan Legislatif di daerah.

Kegiatan yang digelar di Hotel Bidakara, Jakarta, ini menjadi wadah untuk memperbaharui komitmen bersama dalam menangani isu kesehatan ibu dan keluarga, dengan fokus utama pada penurunan angka kematian ibu.
Hadir dalam kegiatan tersebut Sekretaris DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Norhayati Usman, yang turut berpartisipasi sebagai perwakilan dari daerah. Selain itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur, dr. Jaya Mualimin, yang mewakili Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur, juga turut hadir.
Mereka didampingi oleh Sekretaris Dewan DPRD Kalimantan Timur, Kepala Bagian Umum dan Keuangan Hardiyanto, serta Perisalah Legislatif Ahli Muda, Vivi Haryani.
Kehadiran perwakilan dari Kalimantan Timur dalam acara ini menunjukkan perhatian serius dari provinsi tersebut terhadap masalah kesehatan ibu dan keluarga, serta upaya untuk memperbaiki sistem pelayanan kesehatan di daerah.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting dari berbagai sektor, di antaranya Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat Bappenas, Diah Lenggogeni, Representative UNFPA Indonesia, Hassan Mohtashami, dan Counsellor Kedutaan Besar Kanada, Kevin Tokar.
Tidak hanya itu, sejumlah pejabat dari Kementerian Kesehatan, BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional), Kementerian PPPA (Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak), serta perwakilan pemerintah daerah dari berbagai provinsi seperti Jawa Tengah, Jawa Barat, Riau, Gorontalo, dan Yogyakarta turut hadir dalam acara ini.
Acara ini juga menghadirkan sejumlah narasumber yang berkompeten dalam bidangnya, termasuk dari Kementerian Kesehatan, Kemendagri, Kementerian PPPA, dan BKKBN.
Para narasumber memberikan materi yang sangat relevan dengan tujuan untuk memperkuat sinergi antara pemerintah daerah dan legislatif dalam merumuskan kebijakan yang tepat untuk mengurangi AKI. Dalam workshop tersebut, berbagai tantangan yang dihadapi dalam upaya menurunkan AKI dibahas secara mendalam, termasuk upaya untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi ibu dan anak serta memastikan akses yang lebih baik terhadap fasilitas kesehatan di daerah.
Sekretaris DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Norhayati Usman mengungkapkan bahwa DPRD Kalimantan Timur menyambut baik inisiatif yang digagas oleh Kemendagri ini.
Ia berharap, melalui hasil workshop tersebut, daerah-daerah dapat merumuskan kebijakan dan anggaran yang lebih efektif dalam menangani isu kesehatan ibu dan keluarga.
“Kami berharap hasil dari workshop ini dapat menjadi acuan dalam penyusunan kebijakan dan anggaran daerah, khususnya yang berkaitan dengan kesehatan ibu dan keluarga. Ini adalah bagian dari upaya kami untuk meningkatkan kualitas hidup perempuan dan generasi mendatang,” ujar Norhayati Usman.
Lebih lanjut, Norhayati Usman mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk terus berkomitmen dan bersinergi demi mencapai tujuan bersama, yaitu menurunkan angka kematian ibu dan meningkatkan kualitas hidup perempuan.
Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara eksekutif dan legislatif dalam merancang dan mengimplementasikan kebijakan yang berdampak positif bagi kesehatan ibu dan keluarga di seluruh daerah.
Dalam kesempatan yang sama, berbagai perwakilan daerah juga menyampaikan komitmen mereka untuk mengimplementasikan hasil dari workshop ini dalam kebijakan lokal. Melalui sinergi yang lebih kuat antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan legislatif, diharapkan dapat tercipta lingkungan yang lebih baik bagi ibu dan keluarga di seluruh Indonesia, dengan harapan besar agar angka kematian ibu di Indonesia dapat terus menurun seiring berjalannya waktu.