Di ujung timur Indonesia, rawa-rawa di Merauke, Papua Selatan menyimpan potensi besar yang selama ini tersembunyi di balik lumpur dan sunyi. Melalui Program Optimasi Lahan Rawa, pemerintah berupaya membuka ruang pertanian baru di wilayah perbatasan, demi memperkuat ketahanan pangan nasional dan mendorong pemerataan pembangunan hingga ke pelosok negeri. Namun, keberhasilan program ini tidak semata soal teknologi atau infrastruktur. Di balik setiap hektare lahan yang diolah, ada tangan-tangan senyap para penyuluh pertanian yang bekerja tanpa pamrih. Merekalah jembatan antara kebijakan dan kenyataan. Mereka hadir di tengah petani, membimbing, mengedukasi, dan memberi semangat. Mereka menyesuaikan pendekatan dengan kearifan lokal, menyederhanakan teknologi agar bisa diterapkan, dan tak jarang menjadi teman diskusi sekaligus penguat mental saat petani menghadapi kegagalan panen atau tantangan iklim. Di atas tanah yang basah dan keras diolah ini, para penyuluh bukan hanya membawa ilmu, mereka menanamkan harapan. Dari rawa, mereka menyalakan cahaya bagi bangsa.
