Banua Tv, Banjarmasin – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalsel, UPTD Taman Budaya Kalsel, secara resmi mengumumkan pemenang lomba desain logo dan tema dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Provinsi Kalimantan Selatan.
Lomba yang berlangsung sejak Maret hingga Juni 2025 ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Total sebanyak 80 peserta mengikuti lomba tema, dan 110 peserta mengirimkan karya untuk kategori logo, yang berasal dari berbagai kabupaten dan kota di Kalimantan Selatan.

“Setelah semua karya masuk, pada pertengahan Juni lalu, tim dewan juri mulai melakukan proses penilaian,” ujar Kepala UPTD Taman Budaya Kalsel, Suharyanti, Rabu (30/7/2025).
Penilaian dilakukan oleh tim yang terdiri dari budayawan, seniman, dan akademisi. Proses seleksi dilakukan secara bertahap, dari ratusan karya disaring menjadi 20 besar, lalu 10 besar, hingga akhirnya ditentukan tiga karya terbaik di masing-masing kategori. Tiga besar tersebut kemudian diajukan kepada Gubernur Kalimantan Selatan, Muhidin, untuk dipilih secara langsung.
“Alhamdulillah, pada tanggal 16 Juli ini Bapak Gubernur telah menetapkan pemenang lomba tema dan logo melalui Surat Keputusan Gubernur Kalsel Nomor 100.3.3.1/0620/KUM/2025,” jelas Suharyanti.
Hasil keputusan tersebut menetapkan Ela dari Kabupaten Balangan sebagai pemenang lomba tema dengan karyanya berjudul “Begawi Tuntung, Banua Bauntung, Rakyat Himung”, yang mencerminkan semangat bekerja tuntas, kemajuan daerah, dan kebahagiaan rakyat.
Sementara itu, Kevyn Hidayat dari Kota Banjarmasin terpilih sebagai pemenang lomba logo dengan desain yang menggabungkan unsur lokal seperti kain sasirangan, warna biru dan kuning keemasan, serta ornamen Jamang Rumah Bubungan Tinggi.
“Logo ini mencerminkan identitas daerah yang kuat, kestabilan, kebijaksanaan, serta semangat untuk terus berkembang menuju masa depan yang lebih baik. Warna keemasan juga melambangkan kejayaan, kemakmuran, dan harapan cerah bagi Kalimantan Selatan,” ujar Suharyanti.
Lomba ini menjadi agenda tahunan yang bertujuan untuk mendorong partisipasi publik sekaligus memperkuat jati diri daerah melalui karya seni dan budaya. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat menumbuhkan semangat pembangunan yang berakar dari nilai-nilai kearifan lokal.