Wali Kota Banjarbaru, Hj. Erna Lisa Halaby, berfoto bersama usai mengampanyekan penolakan terhadap kekerasan terhadap perempuan dan anak. Foto: Prokopim
in , ,

Pemkot Banjarbaru Luncurkan Kampanye Cegah Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak, Komitmen Wujudkan Kota Aman dan Inklusif

Banua Tv, Banjarbaru – Kekerasan terhadap perempuan dan anak masih menjadi isu serius di Kota Banjarbaru. Menjawab tantangan ini, Pemerintah Kota Banjarbaru meluncurkan Kampanye Pencegahan Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak sebagai bagian dari program 100 Hari Kerja Wali Kota Erna Lisa Halaby.

Bertempat di Aula Linggangan Intan, Kantor DPRD Kota Banjarbaru, Rabu (16/07/2025), kegiatan ini dihadiri 194 peserta yang berasal dari berbagai latar belakang, termasuk siswa-siswi tingkat SMP/MTs hingga SMA/MA, organisasi perempuan, dan perwakilan dari Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM).

~ Advertisements ~

Wali Kota Banjarbaru, Erna Lisa Halaby, dalam sambutannya mengungkapkan keprihatinan atas tingginya kasus kekerasan yang masih terjadi. Data hingga Juni 2025 mencatat 34 kasus kekerasan terhadap perempuan dan 22 kasus terhadap anak, dengan berbagai bentuk mulai dari kekerasan fisik, psikis, hingga kekerasan seksual. Ironisnya, sebagian besar terjadi di ruang-ruang yang seharusnya menjadi tempat aman, seperti rumah dan sekolah.

“Ini adalah fakta yang tidak bisa diabaikan. Pemerintah Kota Banjarbaru berkomitmen penuh menciptakan lingkungan yang aman dan ramah bagi perempuan dan anak,” tegas Erna Lisa.

Namun, ia menekankan bahwa upaya pencegahan tidak bisa dilakukan oleh pemerintah saja. Keterlibatan semua elemen masyarakat, mulai dari keluarga, sekolah, komunitas, media, hingga pelaku usaha diperlukan untuk menciptakan budaya zero tolerance terhadap kekerasan.

“Hari ini, melalui kampanye ini, kita berdiri bersama menyuarakan bahwa kekerasan bukan bagian dari budaya kita. Kita dukung para penyintas untuk bangkit, edukasi masyarakat agar lebih peduli dan berani melapor, serta mengajak warga Banjarbaru membangun lingkungan yang inklusif dan penuh kasih,” imbuhnya.

Kampanye ini tak hanya bersifat seremonial. Melalui sesi edukatif yang melibatkan narasumber dari Polres Banjarbaru dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A), para peserta diajak untuk memahami bahwa pencegahan kekerasan adalah tanggung jawab bersama.

Peserta mendapatkan pemahaman tentang pentingnya deteksi dini, perlindungan korban, dan langkah-langkah hukum yang bisa ditempuh. Materi kampanye juga menekankan pentingnya lingkungan sekolah dan keluarga sebagai garda terdepan dalam pencegahan kekerasan.

Dengan semangat kolaboratif, Pemerintah Kota Banjarbaru berharap kampanye ini menjadi titik awal gerakan bersama untuk menciptakan kota yang aman, inklusif, dan berdaya bagi perempuan dan anak.

 

Tinggalkan Balasan

Ketua DPRD Kapuas Hadiri Panen Raya di Bataguh

PLN Dukung UMKM Eco Pine Borneo Banjarbaru Lewat Program TJSL, Produksi Serat Nanas Siap Meningkat