in , ,

Pedagang Pasar Subuh Samarinda: Kami Bukan Menolak, Hanya Minta Waktu

Banua Tv, Samarinda – Polemik rencana penggusuran Pasar Subuh Samarinda terus bergulir dan memicu keprihatinan para pedagang yang menggantungkan penghidupan mereka di lokasi tersebut.

Salah satu pedagang, Marsini menyampaikan aspirasinya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar DPRD Kota Samarinda, pada Kamis (15/5/2025).

~ Advertisements ~

Marsini, yang telah berdagang di Pasar Subuh sejak era 1980-an, menyampaikan kegelisahannya atas langkah pemilik lahan yang dinilainya kurang mengedepankan komunikasi.

“Seandainya pemilik lahan bersedia berdialog dengan Ketua Pasar, mungkin tidak akan seruwet ini. Kami tidak ingin ribut, kami cuma ingin ada pembicaraan baik-baik,” ujarnya.

Ia menyatakan bahwa para pedagang pada dasarnya tidak menolak relokasi, namun berharap diberi waktu untuk menyelesaikan sejumlah kewajiban internal mereka sebelum proses pengosongan pasar dilakukan.

“Kami sadar diri, Pak. Kalau memang harus pindah, kami tidak menolak. Tapi mohon beri waktu. Kami sedang menjalankan arisan, dan itu penting bagi ekonomi kami,” lanjut Marsini.

Arisan harian yang dijalankan para pedagang, jelas Marsini, memiliki nominal Rp100 ribu per orang setiap hari. Dana yang telah terkumpul saat ini mencapai Rp23,1 juta. Namun sejak aktivitas pasar terhenti, iuran mulai macet, dan kelanjutan arisan pun terancam.

“Kami minta jangan langsung digusur. Tolong tunggu sampai arisan selesai. Itu untuk kebutuhan hidup kami, bukan buat senang-senang,” tegasnya.

 

Tinggalkan Balasan

Menuju Kapuas Bersinar, Pemkab Gelar Rapat Penyamaan Persepsi Pembangunan

Pembangunan Aspol Gelatik Dimulai, Kapolri Salurkan 2.000 Paket Sembako dan Bantuan Air Bersih