in ,

Mahasiswa KKN-T FPIK ULM Olah Minyak Jelantah Jadi Lilin Aromaterapi Ramah Lingkungan

Banua Tv, Tanah Bumbu – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata-Tematik (KKN-T) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) menginisiasi program inovatif di Desa Sungai Dua Laut, Kecamatan Sungai Loban, Kabupaten Tanah Bumbu. Mereka mengajak masyarakat pesisir mengolah limbah minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi yang bermanfaat bagi lingkungan dan bernilai ekonomi.

Minyak jelantah, hasil penggunaan minyak goreng berulang kali, kerap dibuang sembarangan hingga mencemari saluran air dan tanah. Melalui program bertajuk pengolahan limbah ramah lingkungan, mahasiswa KKN-T FPIK ULM mengedukasi warga untuk mengubah minyak jelantah menjadi produk bernilai guna.

~ Advertisements ~

“Program ini bertujuan meningkatkan kesadaran warga dalam mengelola limbah, khususnya minyak jelantah, sekaligus memberdayakan mereka menghasilkan produk bermanfaat,” ujar Yasmin, mahasiswa KKN-T FPIK ULM.

Juga selain mengelola limbah, masyarakat juga diajak mendapatkan manfaat dari segi perekonomian.

“Kami ingin warga memahami bahwa dengan mengolah minyak jelantah, mereka tidak hanya mengurangi potensi pencemaran lingkungan tetapi juga bisa mendapatkan manfaat ekonomi dari produk yang dihasilkan,” tambah Yasmin.

Kegiatan ini diawali dengan sosialisasi dan pelatihan, mulai dari proses pengumpulan, penyaringan, pencampuran dengan bahan alami untuk menciptakan aroma, hingga pencetakan lilin aromaterapi. Warga menyambut antusias kegiatan ini.

“Dari yang tadinya terbuang, sekarang minyak jelantah bisa diolah menjadi lilin aromaterapi yang bermanfaat. Selain membantu menjaga kebersihan lingkungan, ini juga membuka peluang usaha bagi warga,” kata Nia, warga Desa Sungai Dua Laut.

Lilin aromaterapi berbahan minyak jelantah ini tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga memiliki aroma yang menenangkan. Produk ini berpotensi menjadi sumber pendapatan tambahan bagi masyarakat desa.

Mahasiswa KKN-T FPIK ULM berharap program ini bisa menjadi contoh bagi daerah lain untuk memanfaatkan limbah rumah tangga secara kreatif.

“Kami bangga bisa berkontribusi dan melihat dampak positifnya bagi warga dan lingkungan,” tutur Rio, salah satu anggota tim.

 

Tinggalkan Balasan

40 Hektare Area Terbakar, Banjar Tetapkan Status Siaga Darurat Karhutla

Pengurus PWI Kotabaru Periode 2025–2028 Resmi Dilantik, Tegaskan Profesionalisme dan Sinergi