Banua Tv, Balangan – Perihal meninggalnya Lisnawati Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Balangan di Jeddah Arab Saudi, Pemerintah Kabupaten Balangan lakukan gerak cepat tangani.
Kepala Bidang Perencanaan Penempatan Tenaga Kerja DKUKMTK, Baidhawi mengungkapkan Pemerintah Kabupaten Balangan sejak menerima laporan pada 2 Oktober 2025 mengenai kondisi salah satu PMI asal Balangan yang sakit di Arab Saudi, langsung bergerak melakukan koordinasi lintas sektor.
“Laporan awal diterima oleh ibu Sri Huriyati Hadi, yang juga anggota DPRD Kabupaten Balangan, mengetahui hal tersebut beliau mengajak Sahabat Balangan Centre (SBC) berkoordinasi dan mengundang rapat pihak-pihak terkait,” ujarnya.
Baidawi menambahkan, selain keluarga, dalam rapat koordinasi tersebut di llibatkan pemerintah desa, camat, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan (Dinkes), serta Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Kalimantan Selatan Kalimantan Tengah (Kalselteng).
“Langkah ini dilakukan untuk membahas opsi terbaik terkait rencana pemulangan dan penanganan kesehatan PMI asal Desa Bihara Hilir, Kecamatan Awayan, bernama Ibu Lisnawati,” katanya.
Masih kata Baidawi, hasil dari rapat mendapat dua opsi alternatif pemulangan.
“Dalam rapat muncul dua alternatif pemulangan, pertama secara mandiri oleh keluarga, atau
melalui mekanisme resmi pemerintah sesuai Standar Operasional Prosedur,” bebernya.
Atas pertimbangan kondisi kesehatan pasien yang dinilai tidak memungkinkan untuk terbang, semua pihak sepakat pemulangan dilakukan melalui jalur resmi pemerintah, karena memperhatikan faktor medis dan keamanan Lisnawati.
Sejak keputusan itu diambil, Pemkab Balangan melalui Disnakertrans terus menjalin komunikasi intensif dengan BP3MI dan KP3MI Pusat di Jakarta , untuk memastikan seluruh proses administratif dan pantauan kesehatan berjalan baik.
“Sayangnya, karena memang keadaan Lisnawati yang semakin memburuk, sebelum proses pemulangan terlaksana, pada Kamis sore, 16 Oktober 2025, kabar duka datang. Ibu Lisnawati, PMI asal Balangan tersebut, dinyatakan meninggal dunia di Jeddah Arab Saudi,” katanya.
Baidhawi menegaskan penanganan kasus pekerja migran membutuhkan koordinasi lintas sektor dan komitmen kemanusiaan. Meski di hadapkan pada kondisi darurat medis serta prosedur administrasi yang ketat.
Hal senada juga disampaikan oleh Staf BP3MI Kalselteng, Mahyudin Noor, yang mengungkapkan bahwa proses penanganan TKI selalu berpegang pada Standar Operasional Prosedur (SOP).
“Diantara prosedur itu berkoordinasi dengan KP2MI di pusat Jakarta dan KJRI di Jeddah untuk mendapatkan ijin naik pesawat,” cetusnya.
Sebelum kabar meninggalnya Lisnawati, Anggota DPRD Kabupaten Balangan, Sri Huriyati Hadi yang juga merupakan ketua TP PKK Kabupaten Balangan menyatakan komitmennya mengawal langsung proses tersebut.
Ia mengungkapkan terimakasih dan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras membantu.
“Saya berharap Pemerintah Kabupaten Balangan dapat maksimal dalam upaya pemulangan Lisnawati dari Jeddah ke Kabupaten Balangan,” pintanya.


