in , ,

Ketua DPRD Kaltim Desak Percepatan Perbaikan Jalan Rusak

Banua Tv, Samarinda – Di tengah semangat pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), kondisi jalan di berbagai wilayah Kalimantan Timur justru masih menyisakan cerita lama yang menyakitkan. Lubang menganga, genangan lumpur saat hujan, hingga jembatan darurat yang rapuh menjadi rintangan harian bagi masyarakat desa dan kawasan perbatasan.

~ Advertisements ~

Sorotan tajam terhadap kondisi ini datang dari Ketua DPRD Kalimantan Timur, Hasanuddin Mas’ud, yang akrab disapa Hamas. Dalam pernyataannya kepada awak media, Hamas dengan tegas meminta Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud untuk segera menepati janji kampanye terkait pembenahan infrastruktur jalan.

“Pembangunan akses jalan bukan hanya soal membuka keterisolasian wilayah, tetapi juga wujud nyata dari keadilan ekonomi,” tegas Hamas.

Hamas menekankan bahwa kerusakan jalan bukan hanya soal teknis. Ia melihatnya sebagai penyebab utama ketimpangan ekonomi antara wilayah kota dan desa, terutama di daerah perbatasan.

Harga kebutuhan pokok yang melonjak hingga dua atau tiga kali lipat di daerah terpencil, menurutnya, adalah akibat langsung dari medan jalan yang buruk. Barang logistik tersendat, biaya pengiriman membengkak, dan masyarakat kecil menjadi korban dari lambatnya pembangunan.

“Ketimpangan harga antara kota dan desa semakin terasa. Masyarakat di daerah perbatasan sudah terlalu lama menunggu perubahan,” ujarnya prihatin.

Dalam konteks pembangunan Kalimantan Timur, Hamas menegaskan bahwa infrastruktur jalan adalah fondasi utama untuk pemerataan ekonomi. Menurutnya, tanpa akses jalan yang layak, semua program pembangunan akan sulit dirasakan secara merata oleh seluruh masyarakat.

“Jalan yang layak akan memperlancar distribusi logistik, menekan ongkos kirim, dan pada akhirnya menghadirkan harga barang yang lebih manusiawi bagi warga pelosok,” katanya.

Ia menilai perhatian Gubernur Rudy Mas’ud terhadap isu infrastruktur patut diapresiasi, namun ia menegaskan bahwa tindakan konkret di lapangan jauh lebih penting dari sekadar narasi politik.

“Kami sangat mendukung langkah Pak Gubernur yang menaruh perhatian besar pada infrastruktur. Tapi yang lebih penting, realisasinya harus segera terlihat di lapangan,” tegas Hamas.

Desakan Hamas mencerminkan suara banyak masyarakat Kalimantan Timur yang mendambakan perubahan nyata. Dalam kondisi di mana pusat pemerintahan baru tengah dibangun di kawasan IKN, suara warga di luar pusat perhatian tak boleh tenggelam.

Kini bola ada di tangan Pemprov. Apakah janji membangun jalan hanya akan menjadi slogan atau benar-benar diwujudkan menjadi jalan yang menghubungkan, memudahkan, dan menyejahterakan rakyat Kalimantan Timur? Waktu dan aksi akan menjadi jawabannya.

Tinggalkan Balasan

Abdul Giaz Siap Jadi Jembatan Aspirasi Rakyat

Jual Lebihi HET, Ratusan Liter BBM Subsidi Diamankan Ditreskrimsus Polda Kalsel