Banua Tv, Samarinda — Ketua DPRD Kalimantan Timur, Hasanuddin Mas’ud, menerima anugerah gelar kehormatan adat dari Kerajaan Balanipa Mandar, sebuah kerajaan tradisional yang masih lestari di kawasan Sulawesi Barat. Gelar yang disematkan kepada Hasanuddin adalah “Bamba Manurung”, sebuah nama penuh makna yang mengandung simbol penghormatan tinggi terhadap nilai-nilai adat dan kepemimpinan.

Prosesi penganugerahan gelar kehormatan ini berlangsung dalam sebuah upacara adat yang khidmat dan sakral di Ruang Olah Bebaya, Kantor Gubernur Kalimantan Timur. Acara tersebut dihadiri langsung oleh Arajang Balanipa, Bau Arifin, yang merupakan pemangku adat tertinggi dalam struktur kerajaan. Selain itu, turut hadir tokoh-tokoh masyarakat, para pemimpin Kerukunan Keluarga Mandar Sulawesi Barat (KKMSB), Ketua KKM Prof. Masjaya, tokoh perempuan, serta masyarakat Mandar dari berbagai penjuru Kalimantan Timur.
Hasanuddin Mas’ud, yang akrab disapa Hamas, menyampaikan rasa syukurnya atas penghormatan besar yang ia terima. Dalam sambutannya, ia mengajak seluruh hadirin untuk menjadikan momentum tersebut sebagai pengingat pentingnya menjaga jati diri budaya, menghormati nilai-nilai warisan leluhur, serta memperkuat silaturahmi di tengah keberagaman masyarakat.
“Tema yang diangkat dalam acara ini, Manus siparappe, Malilu sipaingarang, Ra’ba sipakedde, merupakan filosofi hidup yang sangat dalam. Ini bukan hanya tentang kebersamaan, tapi juga tentang bagaimana kita saling menjaga, saling mengingatkan, dan saling menopang,” tutur Hamas di hadapan tamu undangan, didampingi sang istri, Syarifah Nur Fadiah.
Ia menilai bahwa penghargaan tersebut bukan hanya bentuk pengakuan terhadap dirinya secara pribadi, tetapi juga mencerminkan hubungan emosional dan kultural yang erat antara masyarakat Mandar dengan Kalimantan Timur. Menurutnya, gelar ini menjadi simbol bahwa nilai-nilai luhur adat istiadat masih mendapat tempat penting dalam kehidupan modern.
Tak hanya berhenti di situ, Hamas juga menyampaikan harapannya agar generasi muda keturunan Mandar dapat terus mencintai dan melestarikan adat istiadat mereka. Ia bahkan menyatakan keinginannya agar ke depan dapat dibangun sebuah asrama Mandar di Kalimantan Timur sebagai wadah pembinaan budaya sekaligus tempat tinggal bagi pelajar dan mahasiswa asal Sulawesi Barat yang menuntut ilmu di daerah tersebut.
“Dengan hadirnya asrama Mandar di Kaltim, kita bisa memberikan ruang lebih besar bagi generasi muda untuk tetap terhubung dengan akar budayanya, sekaligus memperluas jejaring sosial dan intelektual mereka di wilayah Kalimantan,” jelasnya.
Selain menyentuh isu kebudayaan, Hamas juga membuka wacana kerja sama konkret antara Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat dan Kalimantan Timur, khususnya dalam hal pasokan pangan. Ia menilai potensi besar di sektor pertanian Sulbar, terutama produksi beras, dapat menjadi mitra strategis bagi kebutuhan pangan Kaltim.
“Kerja sama seperti ini penting untuk dikembangkan. Pemerintah daerah dan BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) di Kaltim dapat menjalin kemitraan dengan produsen dari Sulbar untuk memastikan suplai beras yang berkelanjutan,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua KKM, Prof. Masjaya, memberikan apresiasi tinggi atas kehadiran Arajang Balanipa yang secara khusus datang ke Kalimantan Timur untuk menyematkan gelar kepada pimpinan lembaga legislatif tertinggi di provinsi ini. Ia menjelaskan bahwa pemberian gelar adat bukanlah proses yang mudah atau sembarangan. Terdapat serangkaian mekanisme dan penilaian ketat yang harus dilalui sebelum gelar bisa diberikan kepada seseorang.
“Ini adalah bentuk penghargaan luar biasa dari Kerajaan Balanipa. Prosesnya sangat selektif dan penuh pertimbangan. Gelar ini menunjukkan bahwa Pak Hasanuddin dinilai layak secara moral, sosial, dan adat untuk mengemban nama besar yang diberikan,” terang Prof. Masjaya.
Ia berharap penghargaan adat ini dapat mempererat hubungan antara masyarakat Mandar dengan pemerintah daerah Kalimantan Timur serta menjadi cermin semangat kolaborasi antara budaya lokal dan pemerintahan modern dalam menciptakan kehidupan bermasyarakat yang harmonis dan berkarakter.