Sebanyak 40 orang guru ikuti rapat Kelompok Kerja Guru (KKG) Gugus Tiga, Kecamatan Juai. Foto: MC Balangan
in ,

Gebrakan KKG Gugus 3 Juai, Ubah Paradigma Matematika Lewat Permainan, Alam, dan AI

Banua Tv, Balangan – Sebuah terobosan menarik dilakukan oleh Kelompok Kerja Guru (KKG) Gugus Tiga, Kecamatan Juai.

Bertempat di SDN Lalayau 1, sebanyak 40 guru sekolah dasar tidak hanya duduk mendengarkan teori, tetapi diajak untuk membongkar cara pandang lama terhadap pelajaran matematika.

~ Advertisements ~

Melalui lokakarya bertajuk “Membangun Numerasi dengan Permainan, Alam, dan AI”, para pendidik diajak membangun kembali kecintaan terhadap matematika sejak dini.

Suasana pembukaan kegiatan berlangsung hangat dan penuh semangat. Tamu disambut dengan tarian dari para murid, lantunan ayat suci Al-Qur’an, hingga pembawa acara yang juga dipercayakan kepada siswa. Pengawas Sekolah sekaligus Koordinator Wilayah Disdikbud Kecamatan Juai, Jainudin, mengapresiasi penyelenggaraan lokakarya yang sarat nilai edukatif ini.

“Saya salut dengan SDN Lalayau 1 yang memberdayakan murid-muridnya. Ini adalah contoh pendidikan karakter yang nyata,” ujarnya saat membuka acara.

Ia juga berpesan kepada seluruh peserta agar dapat menyerap ilmu dan menerapkannya di sekolah masing-masing.

Lokakarya difasilitasi oleh Reza Fahdina, Analis SDM Aparatur BKPSDM Balangan yang juga dikenal sebagai mantan guru matematika berprestasi.

Dalam sesi awal, Reza langsung mengajak peserta merefleksikan persoalan mendasar di pendidikan matematika: rendahnya penguasaan dasar oleh siswa di jenjang lanjutan.

“Masalah ini hulunya ada di SD. Jika kita ibaratkan bangunan, SD adalah fondasi, SMP dindingnya, dan SMA atapnya. Dinding dan atap tidak akan kokoh jika fondasinya retak,” papar Reza.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa akar permasalahan utama bukan hanya pada rumus, tetapi pada ketidaksukaan terhadap matematika baik dari siswa maupun guru.

“Langkah pertama bukan menghafal rumus, tapi membangun rasa cinta. Ajak siswa bermain survei, menghitung pola dari daun kering, atau mengukur ubin kelas. Gunakan alam sekitar dan teknologi seperti AI untuk menjadikan pembelajaran lebih menyenangkan,” tegasnya.

Reza juga menepis anggapan bahwa permainan membuang waktu.

“Dunia anak usia SD adalah dunia bermain. Tugas kita sebagai guru adalah menjembatani hubungan antara anak, permainan, dan matematika,” jelasnya.

Suasana lokakarya memuncak saat para guru diajak bermain kuis menyusun bilangan berhadiah. Riuh tawa dan sorak-sorai mewarnai akhir sesi, memperlihatkan antusiasme peserta.

“Nah, Bapak dan Ibu saja senang belajar seperti ini, apalagi anak-anak yang dunianya memang masa bermain,” sentil Reza yang disambut tawa hangat peserta.

Kegiatan ini menuai banyak respons positif. Ketua KKG Gugus Tiga, Normilawati dari SDN Bata, mengaku termotivasi kembali.

“Ilmunya luar biasa, membangunkan semangat kami untuk menjadi guru yang inovatif, kreatif, dan menggembirakan bagi siswa,” ungkapnya.

Kepala SDN Bata, Qamarudin, pun menilai lokakarya ini menyentuh hal mendalam dengan cara yang menyenangkan.

“Hari ini saya menemukan pemaparan yang luar biasa. Peserta diyakinkan dengan konkret betapa pentingnya materi ini, namun dengan formula santai dan menarik. Ini harus dilanjutkan,” ujarnya.

Senada dengan itu, guru SDN Gelumbang, Mely Iriati, juga menyampaikan pandangan positifnya.

“Saya jadi tahu bahwa numerasi bisa dibuat kreatif dan dekat dengan kehidupan sehari-hari,” tuturnya.

Sebagai tuan rumah, Kepala SDN Lalayau 1, Sri Marlina, menyampaikan harapannya agar ilmu dari kegiatan ini dapat diimplementasikan lebih luas.

“Semoga ilmu hari ini dapat diimplementasikan di kelas dan manfaatnya bisa meluas, tidak hanya untuk guru di Gugus 3,” tutupnya.

Kegiatan ini merupakan pertemuan awal dari serangkaian lokakarya yang dirancang untuk memperkuat numerasi di tingkat sekolah dasar. Pada pertemuan selanjutnya, para guru akan diajak lebih jauh dalam praktik penggunaan permainan, pemanfaatan alam, serta teknologi AI untuk merancang pembelajaran yang menyenangkan dan berdampak.

 

Tinggalkan Balasan

77 Peserta Ikuti Seleksi Tahap I Nanang Galuh Balangan 2025

Kemenag Balangan Dorong Implementasi Kurikulum Berbasis Cinta di Madrasah