Banua Tv, Balangan – Memasuki awal Desember, intensitas hujan di Kabupaten Balangan mulai mengalami peningkatan.
Meski belum masuk kategori ekstrem, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Balangan mengimbau masyarakat untuk tetap meningkatkan kewaspadaan karena hujan diperkirakan turun hampir setiap hari sepanjang pekan ini.
Kepala Pelaksana BPBD Balangan, Rahmi melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Jumaidil Hairi menjelaskan sebagian besar wilayah Balangan berada pada kisaran curah hujan 100 – 150 milimeter per dasarian, sementara wilayah hulu dan tengah mencapai 150–200 milimeter.
“Hujan diperkirakan turun empat sampai enam hari dalam sepekan. Ini termasuk kategori tinggi, tetapi belum ekstrem,” jelasnya, Senin (1/12/2025).
Potensi Genangan, Luapan Sungai, hingga Longsor Lokal
Meski intensitas hujan belum ekstrem, kondisi hujan berulang dapat menimbulkan gangguan di sejumlah wilayah. BPBD memperingatkan potensi terjadinya genangan, peningkatan debit sungai, hingga longsor lokal di daerah perbukitan.
“Kami imbau warga selalu memantau lingkungan, terutama yang tinggal di bantaran sungai dan lereng Meratus,” ujarnya.
Jumaidil juga merespons kekhawatiran publik setelah banjir bandang yang melanda Medan, Padang, dan Aceh. Menurutnya, Balangan memiliki potensi banjir bandang, meski skalanya cenderung lokal.
Faktor pemicu utamanya adalah kontur Pegunungan Meratus serta banyaknya aliran sungai kecil yang mudah meluap saat hujan turun secara terus-menerus.
“Risiko itu ada, khususnya di wilayah hulu sungai dan lereng curam. Tidak sebesar kasus di daerah lain, tetapi tetap harus diwaspadai,” katanya.
Wilayah Rawan Dipetakan
BPBD telah memetakan sejumlah titik rawan di Balangan. Untuk potensi banjir bandang, kawasan yang diwaspadai meliputi:
- Simpang Nadung, Kembang Kuning, Uyam (Tebing Tinggi)
- Marindi, Putat Basiun, Bihara Hilir (Awayan)
- Beberapa titik hulu di Halong
- Kantong sungai kecil di Batumandi
Sementara potensi banjir besar dan genangan kiriman dari hulu dapat terjadi di:
- Paringin
- Paringin Selatan
- Lampihong
- Juai
“Mulai awal Desember hingga puncak musim hujan, daerah-daerah ini harus memperkuat kesiapsiagaannya,” ungkapnya.
BPBD Sampaikan Imbauan dan Siapkan Mitigasi
BPBD mengeluarkan sejumlah imbauan kepada masyarakat, termasuk mengamankan barang penting, memantau ketinggian air, hingga menghindari aktivitas di sungai, jembatan gantung, dan area rawan longsor saat hujan deras.
Jumaidil juga meminta pemerintah desa memastikan jalur evakuasi dan titik kumpul siap digunakan.
“Jangan abaikan peringatan dini dari BMKG dan informasi SIGAB BPBD. Warga juga perlu menyiapkan tas siaga berisi dokumen penting, air minum, obat-obatan, dan senter,” imbuhnya.
Pemerintah Kabupaten Balangan telah menetapkan Status Siaga Bencana Hidrometeorologi sejak 12 November 2025 hingga 31 Januari 2026.
Untuk memperkuat mitigasi, BPBD telah melakukan rapat koordinasi lintas sektor bersama TNI, Polri, perangkat daerah, relawan, dan instansi vertikal. Apel siaga diselenggarakan untuk memastikan kesiapan personel serta peralatan.
Pemasangan papan peringatan juga dilakukan di titik rawan, sementara pemantauan debit sungai dilaksanakan bersama relawan dan pemerintah desa. Edukasi kesiapsiagaan disebarkan melalui SIGAB, media sosial, hingga sekolah-sekolah.
“Semua langkah ini dilakukan agar masyarakat siap menghadapi kondisi cuaca yang tidak menentu. Tujuannya bukan hanya merespons bencana, tetapi menekan risikonya sejak awal,” tambahnya.


