Banua Tv, Banjar – Upaya menjaga kelestarian anggrek endemik Pegunungan Meratus kini memasuki babak baru dengan dibangunnya Orchidarium Meratus di kawasan Taman Biodiversitas, Lembah Bukit Manjai, Mandiangin.

Fasilitas itu merupakan inisiatif dosen Pendidikan Biologi FKIP Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Dr. Amalia Rezeki, yang merancang area tersebut menyerupai kondisi habitat alami anggrek Meratus.
Amalia menjelaskan, perancangan orchidarium sengaja dibuat mendekati karakter ekologis hutan Meratus. Sejumlah anggrek alam menjadi koleksi utama, seperti anggrek raksasa (Grammatophyllum speciosum), anggrek hitam (Coelogyne pandurata), vanda Kalimantan (Vanda dearei), hingga anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis).
Kehadiran orchidarium ini menjadikan Taman Biodiversitas sebagai pusat konservasi, riset, sekaligus destinasi wisata minat khusus terkait flora Kalimantan.
Fasilitas penunjang pun dibangun, seperti greenhouse bibit anggrek, pondok riset, gazebo, hingga menara pantau. Pembangunan greenhouse turut didukung manajemen Bandara Internasional Syamsudin Noor.
Amalia kemudian memberi nama kawasan tersebut Orchidarium Garden Silfrentine Magdalena Catootje sebagai bentuk penghormatan kepada mendiang ibu dari Ferry F. Hoesain, pendiri Taman Biodiversitas sekaligus sosok penting dalam pengembangan anggrek di Kalimantan Selatan.
“Ibunda beliau memberikan anggrek bulan ketika Ferry masih berusia sekitar 10 tahun. Dari situlah kecintaannya terhadap anggrek tumbuh,” ujar Amalia.
Kepala Pengelola Taman Biodiversitas, Ramadhan Jayusman menilai keberadaan orchidarium memiliki fungsi strategis dalam menyelamatkan spesies tumbuhan lokal yang kian terancam punah.
“Taman Biodiversitas berfungsi menjaga keberlanjutan sumber daya alam hayati, khususnya spesies tumbuhan bernilai konservasi tinggi,” ujarnya.
Melalui pembangunan Orchidarium Meratus, ULM mempertegas kontribusinya dalam isu konservasi lingkungan sekaligus menjalankan tridharma perguruan tinggi, khususnya pengabdian dan penelitian yang berkaitan dengan pelestarian flora khas Kalimantan Selatan.


