Banua Tv, Banjarbaru – Gubernur Kalimantan Selatan, Muhidin resmi menerima penghargaan UNESCO Global Geopark (UGGp) Meratus dari Menteri PPN/Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy.

Penghargaan tersebut menjadi pengakuan atas upaya Pemprov Kalsel dalam mengelola dan menjaga kelestarian kawasan Geopark Meratus secara konsisten.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Muhidin menyampaikan bahwa penghargaan dari UNESCO merupakan kebanggaan bagi masyarakat Kalimantan Selatan.
Ia menegaskan penghargaan itu juga menjadi tanggung jawab untuk memperkuat konservasi, meningkatkan pemberdayaan masyarakat, dan mengembangkan pariwisata berbasis kearifan lokal.
Kepala Dinas ESDM Provinsi Kalsel, Isharwanto mengingatkan bahwa kawasan geopark yang masuk jaringan internasional harus dilindungi dari aktivitas yang berpotensi merusak lingkungan, termasuk pertambangan.
Seluruh wilayah inti UNESCO disebutnya telah memiliki delineasi dan batas pengaturan yang jelas.
“Lokasi-lokasi yang masuk UNESCO sudah didelineasi, dipetakan, dan itu tidak boleh diganggu. Tidak akan ditambang,” tegas Isharwanto, Banjarbaru, Senin (8/12/2025).
Ia menjelaskan dukungan terkait perlindungan kawasan Meratus juga datang dari pemerintah pusat.
Disebutkan bahwa Presiden Prabowo Subianto memberikan perhatian terhadap keberadaan situs-situs geologi dan budaya bernilai tinggi di Indonesia.
“Presiden Ptabowo berkomitmen menyelamatkan situs-situs berharga. Kawasan UNESCO tidak boleh diganggu,” ujarnya.
Menanggapi kekhawatiran sebagian aktivis lingkungan terkait potensi penambangan, Isharwanto memastikan bahwa evaluasi UNESCO dilakukan secara berkala.
Menurutnya, status geopark dapat terdampak jika kewajiban pengelolaan tidak dijalankan dengan baik.
“Geopark internasional tidak boleh dibiarkan stagnan. Kalau rencana kegiatannya tidak sesuai, bisa kena yellow card dan kalau tidak diperbaiki, status UNESCO bisa hilang,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa catatan UNESCO selama ini telah ditindaklanjuti pemerintah daerah, sehingga kondisi Geopark Meratus saat ini dinilai baik oleh lembaga internasional tersebut.
Penghargaan itu juga disebut sebagai penguatan komitmen seluruh pemangku kepentingan dalam menjaga kawasan Meratus sekaligus mendorong peningkatan ekonomi masyarakat melalui konservasi.
Acara penyerahan penghargaan turut melibatkan pejabat pusat dan daerah, di antaranya dua menteri, empat gubernur, dan dua belas bupati.
“Kita mendorong ekonomi lokal berbasis konservasi. Penghargaan ini memperkuat komitmen menjaga lingkungan dan memberdayakan masyarakat,” pungkasnya.


