Banua Tv, Banjarmasin – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menegaskan kembali komitmennya dalam memperkuat perlindungan serta pemenuhan hak-hak anak pada peringatan Hari Anak Sedunia 2025, yang jatuh setiap 20 November.
Penegasan itu disampaikan Kepala Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan, Farhanie, melalui Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial, Selamat Riadi.
Selamat menekankan bahwa Hari Anak Sedunia bukan sekadar agenda seremonial, melainkan momentum untuk memperkuat perhatian seluruh pihak terhadap kesejahteraan anak.
“Peringatan ini menjadi momentum bagi kita semua untuk kembali menegaskan pentingnya pemenuhan hak-hak anak serta menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi masa depan mereka,” katanya di Banjarmasin, Kamis (20/11/2025).
Menurut Selamat, Pemerintah Provinsi Kalsel terus meningkatkan kualitas layanan melalui berbagai program strategis. Salah satunya adalah pemberian panduan pengasuhan terstandarisasi bagi Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA).
Melalui kegiatan monitoring dan pembinaan ke berbagai LKSA se-Kalimantan Selatan, Dinsos memastikan praktik pengasuhan sesuai pedoman dan tetap mengedepankan prinsip ramah anak.
Selain itu, layanan bagi anak juga diperkuat melalui UPTD PPRSAR Mulia Satria yang menangani anak terlantar, anak berhadapan dengan hukum, anak berkebutuhan khusus, serta anak dari keluarga pra-sejahtera.
Selamat menambahkan, Dinsos Kalsel juga memperluas kolaborasi dengan berbagai lembaga untuk memperkuat layanan pengasuhan alternatif.
Melalui Forum LKSA, Dinsos memberikan pelatihan dan bimbingan teknis bagi pengurus LKSA guna meningkatkan kemampuan dalam memberikan pengasuhan yang berkualitas.
“Selain lembaga pengasuhan, pihak kita juga bekerja sama dengan DPPAKB, Lembaga Perlindungan Anak, serta pihak-pihak lainnya untuk memastikan perlindungan anak dilakukan secara komprehensif. Termasuk memastikan fasilitas umum di Kalimantan Selatan semakin ramah anak,” tambahnya.
Meski upaya terus dilakukan, Selamat mengakui bahwa tantangan di lapangan masih cukup besar. Kasus penelantaran, kekerasan terhadap anak, serta rendahnya kesadaran pengasuhan dalam keluarga masih menjadi persoalan utama yang harus ditangani.
“Pemprov Kalsel terus berupaya melakukan pendekatan preventif, kuratif, dan rehabilitatif agar setiap anak memperoleh perlindungan dan kesempatan yang sama untuk tumbuh dan berkembang,” jelasnya.
Di akhir penyampaiannya, Selamat mengajak orang tua serta masyarakat luas untuk berperan aktif menciptakan lingkungan yang aman dan penuh kasih sayang bagi anak-anak.
“Anak-anak adalah masa depan Banua. Mari kita berikan hak-hak mereka dan menjadi bagian dari perlindungan yang berkelanjutan,” pungkasnya.


