Penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) antara Fakultas Pertanian ULM yang diwakili oleh Dekan Fakultas Pertanian ULM Prof. Ir. Akhmad Rizalli Saidy, dengan pihak Northern Australia Buffalo Association yang diwakili langsung oleh Dr. Ross Ainsworth. Foto: Humas ULM
in , ,

ULM Jalin Kerja Sama dengan Northern Australia Buffalo Association, Bahas Pengembangan Industri Kerbau Tropis

Banua Tv, Banjarbaru – Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat (ULM) mengadakan kuliah umum bertajuk “The Australian Buffalo Industry: Implications for Live Buffalo Imports, Feedlotting, and Meat Processing in Indonesia” di Aula Supardi 1, Fakultas Pertanian ULM, Senin (20/10/2025).

Kegiatan ini menghadirkan Dr. Ross Ainsworth, BVSc., CEO Northern Australia Buffalo Association, sebagai narasumber utama yang memaparkan perkembangan industri kerbau di Australia, sistem impor kerbau hidup, hingga peluang kerja sama di bidang penggemukan dan pengolahan daging di Indonesia.

Menurut Dr. Ainsworth, kerja sama antara Australia dan Indonesia di sektor peternakan kerbau memiliki potensi besar, terutama dalam pengembangan teknologi penggemukan dan peningkatan efisiensi rantai pasok.

“Indonesia memiliki potensi besar sebagai pasar sekaligus mitra pengembangan industri kerbau tropis yang berkelanjutan,” ujarnya.

Acara yang dimoderatori oleh dosen Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian ULM Henggi Apedro, juga menjadi sarana untuk memperluas wawasan mahasiswa tentang praktik peternakan internasional dan peluang kolaborasi antarnegara di bidang agrikultur.

Dalam rangkaian kegiatan tersebut, turut dilakukan penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) antara Fakultas Pertanian ULM yang diwakili oleh Dekan Fakultas Pertanian ULM Prof. Ir. Akhmad Rizalli Saidy, dengan pihak Northern Australia Buffalo Association yang diwakili langsung oleh Dr. Ross Ainsworth.

MoA tersebut menjadi langkah awal dalam menjalin kerja sama di bidang penelitian, pendidikan, dan pengembangan industri peternakan, khususnya manajemen dan pengelolaan kerbau. 

Kolaborasi ini diharapkan membuka peluang lebih luas bagi mahasiswa dan peneliti Indonesia untuk berpartisipasi dalam riset serta kegiatan akademik internasional.

Melalui kegiatan ini, peserta yang terdiri atas mahasiswa, dosen, dan praktisi peternakan mendapatkan wawasan lebih luas tentang sistem produksi dan manajemen industri kerbau, sekaligus memperkuat hubungan kerja sama antara Indonesia dan Australia dalam membangun sektor peternakan yang berkelanjutan.

Tinggalkan Balasan

Museum Lambung Mangkurat Sabet Anugerah Kebudayaan Indonesia 2025

Koordinasi Cepat Pemkab Balangan Tangani Kabar Duka dari Tanah Suci