Banua Tv, Banjarbaru – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel terus memperkuat kesiapsiagaan menghadapi ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dengan menggelar kegiatan simulasi Table Top Exercise (TTX) dan Command Post Exercise (CPX), di Aula BPBD Kalsel, Banjarbaru, Senin (21/7/2025).
Plt Kepala BPBD Kalsel, Gusti Yanuar Noor Rifai, yang diwakili oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Bambang Dedi Mulyadi menegaskan pentingnya koordinasi lintas sektor dalam menghadapi potensi karhutla.
“Keberhasilan dalam penanggulangan bencana tidak lepas dari keterpaduan langkah, koordinasi, dan kesepakatan dari seluruh pihak terkait. Karena itu, kami sangat menghargai kontribusi semua pihak,” ujarnya.
Data dari BNPB menyebutkan bahwa Provinsi Kalimantan Selatan berada di peringkat kedua nasional sebagai wilayah dengan tingkat risiko bencana tertinggi. Meski begitu, Indeks Ketahanan Daerah terhadap Bencana menunjukkan peningkatan yang signifikan, dari 0,46 pada 2022 menjadi 0,53 di 2023, dan stabil di angka 0,5 pada 2024.
“Kenaikan indeks ini merupakan simbol keberhasilan kolektif kita dalam menjaga kesiapsiagaan dan mitigasi bencana,” tambah Bambang.
Ia juga menyampaikan bahwa indeks karhutla di Kalsel menurun dari 1,29 pada 2023 menjadi 1,22 pada 2024, menunjukkan efektivitas langkah-langkah yang telah dijalankan.
Kegiatan simulasi ini dihadiri oleh berbagai instansi strategis, termasuk Polda Kalsel, Korem 101/Antasari, Lanud Syamsudin Noor, BMKG, Manggala Agni, serta instansi vertikal dan SKPD di lingkungan Pemprov Kalsel. Partisipasi juga datang dari organisasi kemasyarakatan, seperti PMI, RAPI, ORARI, LPBI NU, MDMC, dan Forum PRB-API, yang turut memperkuat jalannya simulasi.
“Mari jadikan kegiatan ini sebagai momentum untuk melahirkan kesepakatan-kesepakatan strategis dalam memperkuat kapasitas penanggulangan karhutla di Kalsel,” tutup Bambang.
