Banua Tv, Samarinda – Di tengah gelombang kekecewaan dan keresahan yang melanda para tenaga kesehatan akibat kisruh ketenagakerjaan di Rumah Sakit Haji Darjad (RSHD), secercah harapan akhirnya muncul. Harapan ini datang tidak dari janji kosong, tetapi dari kabar konkret mengenai pembukaan Rumah Sakit Mulia Medika yang akan segera beroperasi di Samarinda.
Kabar menggembirakan tersebut disampaikan langsung oleh Andi Satya Adi Saputra, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kalimantan Timur, dalam pertemuan yang berlangsung hangat dan penuh emosi bersama para tenaga kesehatan yang terdampak. Dalam forum tersebut, puluhan karyawan RSHD yang selama ini bekerja dalam kondisi tanpa kepastian mempertanyakan apakah akan ada ruang baru bagi mereka untuk tetap berkarya di bidang kesehatan.
Andi Satya menjawab langsung kegelisahan itu dengan kepastian. Ia menegaskan bahwa Rumah Sakit Mulia Medika akan membuka rekrutmen besar-besaran, menyerap tenaga kerja lokal yang selama ini terpinggirkan akibat persoalan manajemen yang belum kunjung tuntas di RSHD.
“Mereka bertanya, apakah RS Mulia Medika akan membuka lowongan kerja? Saya jawab: ya, tentu. Akan ada banyak peluang di sana untuk tenaga medis dan non-medis,” ujar Andi Satya penuh semangat, memberi secercah harapan bagi mereka yang sempat merasa ditinggalkan.
Menurut Andi Satya, RS Mulia Medika dirancang bukan hanya sebagai fasilitas kesehatan baru yang modern dan lengkap, tetapi juga sebagai pusat pemberdayaan tenaga kesehatan di Kalimantan Timur. Rumah sakit tersebut diproyeksikan menyerap sekitar 300 tenaga kerja, mulai dari perawat, bidan, dokter, teknisi medis, hingga staf administrasi dan logistik.
Proses persiapan operasional rumah sakit ini dikabarkan telah memasuki tahap akhir, dan dalam waktu dekat akan dibuka tahap seleksi karyawan secara terbuka dan transparan. Bagi para eks-karyawan RSHD, ini menjadi momentum penting untuk bangkit kembali dan melanjutkan pengabdian mereka dalam dunia kesehatan.
Andi Satya juga memastikan bahwa apa yang terjadi di RSHD tidak akan terulang di RS Mulia Medika. Ia menyampaikan bahwa manajemen rumah sakit baru ini telah berkomitmen untuk menjunjung tinggi prinsip kesejahteraan tenaga kerja, termasuk dalam hal gaji yang sesuai dan bahkan di atas Upah Minimum Kota (UMK) Samarinda.
“Insyaallah, semua akan dibayar sesuai ketentuan. Bahkan, manajemen RS Mulia Medika menyampaikan komitmen untuk memberi upah di atas UMK. Ini bentuk penghormatan kepada tenaga kesehatan kita,” tegas Andi Satya.
Pernyataan ini bukan hanya memberikan rasa tenang, tetapi juga menciptakan kepercayaan baru di kalangan tenaga medis yang selama ini kecewa akibat hak-hak mereka diabaikan.
Tak hanya berhenti pada pengumuman lowongan kerja, DPRD Kaltim melalui Komisi IV juga menyatakan akan melakukan pengawasan ketat terhadap tata kelola rumah sakit ini. Menurut Andi Satya, rumah sakit bukan hanya tempat pelayanan kesehatan, tetapi juga institusi yang wajib memastikan perlindungan terhadap seluruh SDM yang bekerja di dalamnya.
“Kami ingin memastikan bahwa RS Mulia Medika bukan hanya unggul dari sisi pelayanan medis, tetapi juga menjadi tempat kerja yang layak, manusiawi, dan bebas dari praktik pelanggaran ketenagakerjaan,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa pembukaan rumah sakit ini harus menjadi model baru tata kelola ketenagakerjaan di sektor kesehatan, yang selama ini kerap dikeluhkan para nakes sebagai sektor yang rawan pelanggaran hak-hak dasar pegawai.
Kehadiran RS Mulia Medika menjadi angin segar di tengah iklim pesimistis yang menyelimuti para tenaga kesehatan, khususnya mereka yang terdampak konflik internal di RSHD. Ini bukan hanya pembukaan fasilitas medis baru, tetapi juga simbol pemulihan kepercayaan terhadap sistem dan lembaga pelayanan kesehatan di daerah.
“Ini bukan sekadar soal peluang kerja. Ini tentang membangkitkan kembali kepercayaan tenaga kesehatan terhadap sistem yang sebelumnya mengecewakan. Kita tidak boleh membiarkan mereka kehilangan semangat hanya karena kesalahan manajemen di tempat lama,” tutur Andi Satya.
Pemerintah daerah, DPRD, dan masyarakat kini memiliki peran besar untuk mengawal proses ini bersama-sama. Bagi para tenaga kesehatan yang sempat tersingkir, kesempatan kedua telah hadir. Dan kali ini, harapan mereka tidak hanya dijanjikan, tetapi diperjuangkan secara nyata oleh para pemangku kebijakan.
Dengan rencana rekrutmen RS Mulia Medika yang inklusif dan berpihak pada tenaga kerja lokal, Samarinda tidak hanya menyambut kehadiran rumah sakit baru, tetapi juga mengangkat kembali martabat para tenaga kesehatan yang selama ini menjadi garda terdepan namun sering dipinggirkan. Harapan itu kini bukan lagi bayang-bayang—ia hadir nyata, menyala di lorong baru yang tengah dibuka.